Langsung ke konten utama

mencoba menulis kembali

Terdiam terpaku disudut kamar, mata sayu dan jantung yang terus berdebar-debar perasaan yang tidak menentu dan kepala yang di penuhi dengan sejuta pertanyaan. Ingin rasanya dia menyalakan tuhan yang telah memberinya kondisi yang sangat tidak menguntungkan tapi batinnya bergejolak mencoba untuk mencari pembenaran. Tidak ada yang tersisa, istana cinta yang selama ini dia agung-angungkan seketika runtuh dan hanya menyisakan puing-puing kenangan yang cukup pahit untuk di rasakan. Semangat dan tekat kuatnya untuk melamar sang pujaan seketika pupus saat sang pujaan sudah memilih orang lain sebagai pendampingnya. Dia terus bertanya siapa yang harus disalahkan dan kenapa tuhan terlalu kejam sampai-sampai tidak memberinya waktu dan pilihan.
Malam semakin dingin menambah kegalauan yang dia alami, perasaannya semakin membuatnya tidak berdaya saat dia mulai menyadari siapa dirinya sekarang. Saat ini dia bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa  hanya sebuah tekat bulat untuk mencari kerja. Pedih, sakit dan tidak berguna itu yang dia rasakan sekarang, semua yang dulu indah kini hanya menjadi penambah pedih di hatinya yang setiap kali di rasakan semakin terasa sakitnya. Tak ada lagi terdengar kata cinta di telinganya yang biasa menghiyasi sebelum tidurnya  yang tersisa hanya keheningan dan tetesan air mata yang terus turun dan tidak dapat terbendung olehnya. Sebagai seorang laki-laki hal ini terasa sangat menyakitkan baginya karena yang terluka saat ini bukan fisiknya tapi yang terluka perasaan dan hatinya. Akhir yang teragis untuk sesuatu yang diawali dengan sangat manis, dia terjatuh terlalu dalam di dalam cintanya sehingga tidak mampu bangkit dan berdiri saat keadan yang sudah tidak menghendakinya lagi. Lamunangnya semakin menjadi-jadi dan semakin menekan relung hatinya menguras semua energi yang dia miliki dan semakin memperburuk keadaannya. Kenangan yang terus terlintas didalam benaknya menambah berat tekanan batin yang dia rasakan.
Sesaat dia mengapai sebuah telepon gengam yang ada di sudut kamar, sekilas terlihat di layar depan telpon gengamnya foto sosok yang sangat dia cintai, dia masih belum percaya sosok yang di anggapnya begitu lembut dan penyayang bisa melakukan hal ini kepadanya. Tampa berfikir panjang dia langsung menghubungi nomor gadis tersebut, “Nomor yang anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi” hanya itu jawaban yang dia dapatkan. Semua yang dia lakukan makin memperburuk keadaan, perasangkanya semakin menjadi-jadi gejolak di dalam jiwanya semakin memanas bahkan perasaan dan fikirnya mulai sudah tak sejalan lagi. Karena baginya semua terjadi begitu cepat tampa ada penjelasan yang bisa dia terima di tambah sang pujaan meninggalkanya dengan alasan yang membuat dirinya merasa sangat tak dianggap dan tak di hargai sebagai laki-laki  yang selama ini telah membahagiakan sang gadis bahkan dengan cara yang gadis itu tidak pernah fikirkan. Empat tahun lima bulan bukanlah waktu yang singkat untuk menjalin hubungan, semua kebahagian dan kesedihan sudah mereka lalui bahkan tentangan dari orang tuanya tidak di hiraukanya hanya untuk tetap bersama gadis pujaan.

Jujur di dalam hatinya dia masih menyimpan cinta yang sangat dalam terhadap sang pujaan walau kata-kata terakhir sang pujaan  cukup  menyayat hatinya. Sebelum berpisah sang pujaan menelponya pada sore hari ketika dia sedang asik merencanakan tentang masa depanya dengan sang pujaan, dengan nada tegas sang pujan mengatakan kepadanya “ Tama kita tidak bisa bersama lagi karena aku sudah punaya seseorang yang akan menemaniku ,”  dengan tetap tenang dia hanya mengangap kekasihnya hanya bercanda dengan tenang dia menjawab” sayang kamu bercandakan, bercanda  gak bagus lo,”   namun dengan nada lantang sang pujaan kembali mengatakan kepadanaya” tidak ada yang becanda tama , itu sudah menjadi keputusan ku karena dia jauh lebih baik dari mu bahkan dia tidak sebanding dengan mu,” mendengan pernyataan itu seketika hatinya remuk seluruh bandan lemas tapi dia tetap berusaha menenangkan diri dan berusaha berbicara” kenapa sayang, kenapa kamu melakukan ini, sejak kapan kamu  mengenalnya dan bagai mana dengan mimpi  kita,” sang pujaan kembali membalas dengan nada yang merendahkannya” mimpi kita (sambil tertawa) tama kamu bercanda, mimpi kita hanyalah mimpi kamu sekarang bukan apa-apa hanya seorang penganguran yang kesulitan untuk bertahan hidup jangankan untuk kita untuk diri mu sendiri saja kamu sudah kesusahan ( dengan nada mecemooh) apa kamu tahu  kalau dia jauh diatas mu, dia seorang polisi dia telah memiliki penghasilan sendiri bahkan bahkan sepeda motor mu tidak sebanding dengan mobilnya, tama dia punya segalanya yang aku inginkan sedangkan kamu hanya punya cinta, ingat tama kita tidak bisa hidup dengan hanya modal cinta aku juga butuh materi lo memang kamu sangup memberiku apa yang ku inginkan tidak perlu di jawab karena kamu tidak sangup karena kamu hanya seorang penganguran yang tidak punaya apa-apa. Mulai hari ini semuanya berakhir dan tidak ada lagi kata-kata kita kamu harus ingata itu,” begitulah akhir pembicaraan yang masih terdengar di telinga sampai saat ini dan bahkan kata-kata yang di ucapkan oleh sang pujaan hati terus berulang-ulang terdengan didalam kepalanya dan tidak mau berhenti sehinga membuatnya semakin terpuruk kedalam lautan kesedihan yang sangat dalam yang setiap detik terus menariknya makin dalam sampai dia melupakan siapa dirinya dan hanya menyalahkan dirinya atas semua yang telah terjadi dan berharap semua akan kembali seperti semula.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah anak sma

“ DAMPAK NEGATIF PEMANFAATAN GAS MULIA “ MAKALAH Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas dari guru bidang studi Disusun O L E H IIN PRATAMA T.J NISN. KELAS 3IPA ᶻ SMA NEGERI 1 SIMPANG KIRI KOTA SUBULUSSALAM TAHUN AJARAN 2010/2011 KATA PENGANTAR.        Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa . Berkat limpahan karunia Nya, saya bisa menyelesaikan makalah KIR yang berjudul “DAMPAK SAMPAH NUKLIR TERHADAP LINGKUNGAN”.  Makalah ini bertujuan untuk mempermudah kita untuk memahami tentang dampak-dampak yang ditimbulkan oleh sampah nuklir. Saya  berharap dengan disusunya makalah ini  kita bisa lebih mudah memahami  tentang bahaya sampah nuklir. Dan saya juga mengucapkan terima  kasih kepada   pihak  yang terlibat  dalam pembuatan  makalah ini. Dan apa bila ada kesalahan dan kekeliruan dalam hal penulisan nama  saya minta maaf dan  saya juga menerima saran dan keritik anda untuk  menyempurnakan maka

Makalah Asuransi JIwa

ASURANSI JIWA Makalah d i susun untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna melengkapi tugas Hukum Asuransi  oleh Iin Pratama TJ  (1103101010118) FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM, ACEH BESAR 2011 DAFTAR ISI DAFTAR ISI............................................................................................................. i BAB I   PENDAHULUAN......................................................................................... 1 1.1.Latar belakang..................................................................................................... 1 1.2.Rumusan masalah................................................................................................ 2 1.3.Tujuan masah...................................................................................................... 2 BAB II   P EMBAHASAN.....................................

EFEKTIVITAS HUKUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Hukum merupakan alat rekayasa sosial yang digunakan untuk mengubah pola dan tingkah laku masyarakat menjadi sesuai dengan peraturan yang dikehendaki oleh hukum. Dewasa ini banyak terjadi pelanggaran dan kejahatan yang terjadi di masyarakat, seperti kasus penerobosan lampu merah yang banyak dilakukan oleh masyarakat pengguna jalan. Memang ada studi tentang hukum yang berkenaan dengan masyarakat yang merupakan cabang dari Ilmu hukum tetapi tidak di sebut sebagai sosiologi hukum melainkan disebut sebagai Sosiologi Jurispudence. Penelahan hukum secara sosiologis menunjukkan bahwa hukum merupakan refleksi dari kehidupan masyarakat. Yakni merupakan refleksi dari unsur-unsur sebagai berikut : 1.       Hukum merupakan refleksi dari kebiasaan, tabiat, dan perilaku masyarakat. 2.       Hukum merupakan refleksi hak dari moralitas masyarakat maupun moralitas universal. 3.       Hukum merupakan refleksi dari kebutuhan masyarakat terhadap