standar, Pedoman, ukuran , merupan suatu keharusan yang telah diciptakan untuk membatasi kemampuan kreatifitas dan imajinasi individu. penciptaan suatu standarisasi merupkan suatu alat untuk mengekang dan memenjarakan kebebasan yang selama ini mereka agung-agungkan. merdeka, kebebasan hanya suatu ungkapan yang digunakan untuk mengibarkan bendera-bendera penindasan yang mengekang dan menjajah tiap kepala individu secara halus sehinga mereka tidak sadar bahwa mereka sudah menjadi budak .
Drama, dan pencitraan merupakan suatu keharusan yang harus selalu di pertontonkan untuk menutupi semua kebobrokan yang selama ini mereka jalankan. Senyum, tawa dan kesederhanaan akan tetap terlihat di balik semua kemewahaan. setiap ungkapan yang mereka keluarkan hanya menjadi kiasaan yang tidak memiliki arti yang kelak akan mereka sangkal sendiri.
ini bukan Demokrasi ini hanya permainan strategi, mengagungkan sportifitas sementara mereka berlaga didalam kecurangan. Berdalil bersih untuk menutupi kekotoran mereka sendiri. Sudah banyak relawan mereka yang menyerah karena tidak tahan lagi dengan rezim ini, tapi semakin banyak pula para ular yang selama ini dianggap bersih malah berpaling mendukung rezim ini. banyak para ampopman berpindah haluan demi memenuhi kantong mereka. kantong mereka yang selama ini bersih berubah men jadi tempat penampungan pundi-pundi liar yang selalu siap mengisi segala kekosongan. Mulut mereka yang semula berbicara kebenaran mendadak berubah menjadi penjilat yang siap saat datang membela sang penguasa.
mulai dari dia sang kritisi yang selalu menjadi kritisi rejim mendadat menjadi pemuja rejim setalah masuk kedalam istana rejim. kemudia dia yang bisanya terlihat berwibawa dan penuh dengan agama yang selalu mengeluarkan fatwa dan ditaati banyak umat seketika mesuk kedalam istana dan berubah menjadi penyokong raja. ini bukan dongen semata yang hanya bermain-main dengan kata-kata, ini kisah Nyata yang terjadi di sebuah negara yang dulunya makmur sentosa.
Drama, dan pencitraan merupakan suatu keharusan yang harus selalu di pertontonkan untuk menutupi semua kebobrokan yang selama ini mereka jalankan. Senyum, tawa dan kesederhanaan akan tetap terlihat di balik semua kemewahaan. setiap ungkapan yang mereka keluarkan hanya menjadi kiasaan yang tidak memiliki arti yang kelak akan mereka sangkal sendiri.
ini bukan Demokrasi ini hanya permainan strategi, mengagungkan sportifitas sementara mereka berlaga didalam kecurangan. Berdalil bersih untuk menutupi kekotoran mereka sendiri. Sudah banyak relawan mereka yang menyerah karena tidak tahan lagi dengan rezim ini, tapi semakin banyak pula para ular yang selama ini dianggap bersih malah berpaling mendukung rezim ini. banyak para ampopman berpindah haluan demi memenuhi kantong mereka. kantong mereka yang selama ini bersih berubah men jadi tempat penampungan pundi-pundi liar yang selalu siap mengisi segala kekosongan. Mulut mereka yang semula berbicara kebenaran mendadak berubah menjadi penjilat yang siap saat datang membela sang penguasa.
mulai dari dia sang kritisi yang selalu menjadi kritisi rejim mendadat menjadi pemuja rejim setalah masuk kedalam istana rejim. kemudia dia yang bisanya terlihat berwibawa dan penuh dengan agama yang selalu mengeluarkan fatwa dan ditaati banyak umat seketika mesuk kedalam istana dan berubah menjadi penyokong raja. ini bukan dongen semata yang hanya bermain-main dengan kata-kata, ini kisah Nyata yang terjadi di sebuah negara yang dulunya makmur sentosa.
Komentar
Posting Komentar