ANALISIS KESALAHAN PENULISAN BAHASA INDONESIA PADA PAPAN
NAMA DI DARUSSALAM,
ACEH BESAR
Makalah
disusun untuk melengkapi
tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna melengkapi tugas Bahasa
Indonesia
oleh
SMA NEGERI 1 SIMPANG KIRI
KOTA SUBULUSSALAM
TAHUN AJARAN 2012/2013
KATA PENGANTAR
Pertama-tama
kami ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberkati kami sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai
data dan fakta pada karya tulis ini.
Kami mengakui
bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh
karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu
pula dengan karya tulis ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat
kami deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ini. Kami melakukannya
semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Di mana kami juga
memiliki keterbatasan kemampuan.
Maka dari itu
seperti yang telah dijelaskan bahwa kami memiliki keterbatasan dan juga
kekurangan, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman.
Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang
dapat memperbaiki karya tulis kami di masa datang. Sehingga semoga karya tulis
berikutnya dan karya tulis lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih
baik.
Dengan
menyelesaikan karya tulis ini kami mengharapkan banyak manfaat yang dapat
dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya karya tulis ini dapat
mengurangi bahkan menghilangkan penggunaan tata bahasa yang salah pada media luar ruang (papan nama).
Subulussalam, Maret 2011
Penulis
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................
1
1.1
Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah....................................................................................
2
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................
2
BAB II KAJIAN TEORETIS ............................................................................... 3
2.1 Pengertian Ejaan yang Disempurnakan................................................... 3
2.2 Fungsi Ejaan
........................................................................................... 4
2.3 Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan ejaan ................ 4
2.4
Pengertian Diksi ...................................................................................... 4
2.5 Prinsip Pemilihan Kata ............................................................................ 5
2.6 Kesalahan Diksi
...................................................................................... 6
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 6
3.1
Metode Penelitian ................................................................................... 6
3.2
Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 6
3.3
Teknik
Penganalisisan Data .................................................................... 7
3.4 Sumber Data
........................................................................................... 7
BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................................ 9
4.1
Identifikasi Data ..................................................................................... 9
4.2
Klasifikasi Data ...................................................................................... 10
4.3 Analisis
Data ........................................................................................... 15
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 16
5.1 Simpulan
................................................................................................. 16
5.2 Saran
....................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 17
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Penelitian ini berkenaan dengan analisis kesalahan penulisan bahasa
Indonesia pada papan nama di Darussalam,
Aceh Besar. Ruang lingkup kajian ini adalah EYD dan diksi. Pertama, penelitian ini
dilakukan pertama, untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia.
Kedua, penelitian ini dilakukan karena
terbatas. Terbatas di sini berarti bahan yang dikaji tidak terlalu banyak,
hanya EYD dan diksi saja. Kesalahan yang terjadi pada papan nama di Darussalam banyak terjadi kesalahan
pada EYD dan diksi.
Ketiga, penelitian ini dilakukan karena masih banyaknya aspek kesalahan
yang terjadi pada penulisan papan nama toko. Menulis papan nama toko juga
merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi
secara tidak langsung.
Keempat, hasil penelitian menunjukkan bahwa penulisan papan nama di Darussalam, belum mematuhi bahasa yang sesuai dengan aturan dan
kaidah tata bahasa Indonesia. Kemampuan dalam menulis papan nama toko bukanlah semata-mata
untuk golongan berbakat menulis, melainkan dapat ditulis oleh orang lain dengan
persyaratan harus sesuai dengan kaidah bahasa yang baku.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di
atas, masalah penelitian ini adalah bagaimanakah penulisan bahasa Indonesia yang benar pada papan nama di Darussalam, Aceh
Besar?
1.2.Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah di atas,
tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kesalahan-kesalahan penulisan
bahasa Indonesia pada papan nama di Darussalam, Aceh Besar.
BAB II
KAJIAN TEORETIS
2.1 Pengertian EYD
Definisi ejaan diberikan secara berbeda oleh para ahli.
Mustakim (1992:1) mendefinisikan ejaan adalah keseluruhan ketentuan yang
mengatur pelambangan bunyi bahasa, termasuk pemisahan dan penggabungannya, yang
dilengkapi pula dengan penggunaan tanda baca. Dalam suatu bahasa sistem ejaan
lazimnya mempunyai tiga aspek, yaitu aspek fonologis yang menyangkut
pelambangan fonem dengan huruf dan penyusunan abjad; aspek morfologis, yang
menyangkut perlambangan satuan-satuan morfemis; dan yang aspek sintaksis, yang
menyangkut pelambangan ujaran dengan tanda baca.
2.2 Fungsi Ejaan
Menurut Mustakim (1992:3) dalam rangka menunjang
pembakuan bahasa, baik yang menyangkut pembakuan tata bahasa maupun kosakata
dan peristilahan, ejaan mempunyai fungsi yang cukup penting. Oleh karena itu,
pembakuan ejaan perlu diberi prioritas lebih dahulu. Dalam hubungan itu, ejaan,
antara lain berfungsi sebagai:
(1)
landasan pembakuan
tata bahasa,
(2)
landasan pembakuan
kosakata dan peristilahan, serta
(3)
alat penyaring
masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia.
Apabila pembakuan ejaan telah
dapat dilaksanakan, pembakuan aspek kebahasaan yang lain pun dapat ditunjang
dengan keberhasilan itu, terutama jika segenap pemakai bahasa yang bersangkutan
telah menati segala ketentuan yang terdapat di dalam buku pedoman.
2.3 Faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya kesalahan ejaan
Menurut Sugono (1997:201) penggunaan bahasa masih banyak kesalahan bahasa
yang disebabkan oleh kesalahan penerapan ejaan, terutama tanda baca.
Penyebabnya ialah adanya perbedaan konsepsi pengertian tanda baca di dalam
ejaan sebelumnya dengan ejaan yang berlaku sekarang. Di dalam ejaan, sebelumnya
tanda baca diartikan sebagai tanda bagaimana seharusnya membaca tulisan.
2.4 Pengertian Diksi
Diksi dalam arti
aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis
atau pembicara. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi berarti
"pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk
mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang
diharapkan)”.
Setiap
kata memiliki makna tertentu untuk membuat gagasan yang ada dalam benak
seseorang bahkan makna kata bisa saja “diubah” saat digunakan dalam kalimat
yang berbeda. Hal ini mengisyaratkan bahwa makna kata yang sebenarnya akan
diketahui saat digunakan dalam kalimat. Lebih dari itu, bisa saja menimbulkan
dampak atau reaksi yang berbeda jika digunakan dalam kalimat yang berbeda.
Berdasarkan hal itu, dapat dikatakan bahwa diksi memegang tema penting sebagai
alat untuk mengungkapkan gagasan dengan mengharapkan efek agar sesuai maksud
yang hendak disampaikan.
2.5 Prinsip Pemilihan Kata
Pillihan kata (diksi) dalam suatu komunikasi didasarkan
pada prinsip ketepatan, kebenaran, keseksamaan, dan kelaziman. Kenyataan
menunjukkan bahwa pilihan kata-kata dalam penggunaan bahasa Indonesia ragam
tulis khususnya sering salah. Kosakata merupakan dasar yang utama bagi
seseorang untuk mengungkapkan pokok pikirannya. Semakin banyak kosakata yang
dikuasai semakin mudah bagi orang tersebut untuk mengemukakan gagasannya kepada
orang lain. Akan tetapi, penggunaan kosakata itu harus diiringi pula dengan
penguasaan struktur bahasa yang digunakan. Kemudian, yang tidak kalah
pentingnya adalah pengguna bahasa tersebut harus mampu memilih
kosakata-kosakata tertentu untuk digunakan dalam situasi tertentu untuk
digunakan dalam situasi tertentu di antara sekian banyak pilihan kata yang
dikuasai (Azwardi, 2006:35).
2.6 Kesalahan Diksi
Di dalam kenyataan tidak sedikit ditemukan kalimat tidak
gramatikal yang disebabkan oleh penggunaan kata secara tidak tepat. Di dalam
penyusunan kalimat diperlukan kecermatan dalam memilih kata supaya kalimat yang
dihasilkan memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik. Bidang pemilihan kata kata
itu disebut juga diksi. Jadi, kesalahan diksi ini meliputi kesalahan kalimat
yang disebabkan oleh kesalahan penggunaan kata (Sugono, 1997:195).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif.
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia,
suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah
untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki (Nazir, 2005:54).
3.2
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini
menggunakan teknik observasi, yaitu observasi terstruktur. Observasi
terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis tentang apa
yang akan diamati dan dimana tempatnya. Peneliti telah mengetahui dengan pasti
variabel apa yang akan diamati.
Lokasi penelitian ini meliputi
seluruh daerah Darussalam, Banda Aceh. Proses pengumpulan data dilakukan dengan
observasi, setelah observasi kemudian dilanjutkan dengan memfoto data. Data
tersebut kemudian dianalisis dan diklasifikasikan berdasarkan aspek
kesalahannya, yang meliputi aspek kesalahan EYD dan diksi. Objek penelitian ini
adalah papan nama toko di Darussalam, Banda Aceh.
3.3 Teknik Penganalisisan Data
Penelitian ini
menggunakan analisis isi. Menurut Wimmer dan Dominick (2000) analisis isi
didefinisikan sebagai suatu metode untuk mempelajari dan menganalisis
komunikasi secara sistematik, obyektif, dan kuantitatif terhadap pesan yang
tampak. (Burhan, hal 134). Isi yang nyata, yang diteliti dan dianalisis
hanyalah isi yang tersurat, yang tampak, bukan makna yang dirasakan oleh si
peneliti. Tiga langkah strategis penelitian analisis isi: Pertama, penetapan desain atau
model penelitian. Di sini ditetapkan berapa media, analisis perbandingan atau
korelasi, objeknya banyak atau sedikit dan sebagainya. Kedua,
pencarian data pokok atau data primer, yaitu teks itu sendiri. Sebagai analisis
isi maka teks merupakan objek yang pokok bahkan terpokok. Pencarian dapat
dilakukan dengan mengamati papan nama toko yang ada di Darussalam kemudian
memfoto papan nama toko tersebut. Ketiga, pencarian pengetahuan
kontekstual agar penelitian yang dilakukan tidak berada di ruang hampa, tetapi
terlihat kait-mengait dengan faktor-faktor lain.
4. Sumber Data
Sumber data penelitian ini berupa data primer. Data
primer adalah data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian, misalnya
keadaan, kejadian, peristiwa, yang dapat dilihat, didengar, dirasa, diraba;
atau yang diperoleh dari tangan pertama, misalnya responden, saksi, pelaku,
pejabat kunci, dan pelanggar hukum. Seluruh papan nama di Darussalam, Banda
Aceh adalah sumber data dari penelitian ini. Data ini termasuk ke dalam data
kualitatif. Data kualitatif, yaitu data
yang tidak bisa diukur atau dinilai dengan angka secara langsung. (Amirin,
2000). Penelitian kualitatif
pada dasarnya merupakan suatu proses penyelidikan, yang mirip dengan
pekerjaan detektif (Miles, 1992). Dalam sebuah penyelidikan akan dihimpun
data-data utama dan sekaligus data tambahannya. Sumber data utama dalam
penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, sedangkan data tertulis,
foto, dan statistik adalah data tambahan (Moleong, 2007:157).
HASIL PENELITIAN
SKEMA MODUL ANALISIS DATA
1.
Identifikasi Data
TABEL 1
KORPUS DATA
No.
|
Data
|
1.
|
REMAJA FOTO COPY
|
2.
|
APOTIK MEDIKA DARUSSALAM
|
3.
|
Kemilau Ponsel
|
4.
|
Monica Photo Copy
|
5.
|
amal.net
|
6.
|
APOTIK SEHAT AGUNG
|
7.
|
puja service
|
8.
|
Aulya Collection
|
9.
|
Zona mandiri
|
10.
|
TOKO OBAT Khansa
|
11.
|
MALACCA Pangkas
|
12.
|
AYAHANDA baru
|
13.
|
Ayah_Bunda
|
14.
|
Habibi Swalayan
|
15.
|
RM TAKANAJUO
|
16.
|
Seulanga Taylor
|
17.
|
SUPER WASH
|
18.
|
FANTASI Collection’s
|
19.
|
RadhiDa café
|
20.
|
DARUSSALAM SWALAYAN
|
2.
Klasifikasi Data
TABEL 2
ASPEK KESALAHAN
Aspek Kesalahan
|
|
EYD
|
Diksi
|
REMAJA FOTO COPY
|
APOTIK MEDIKA DARUSSALAM
|
Kemilau Ponsel
|
TOKO OBAT Khansa
|
Monica Photo Copy
|
APOTIK SEHAT AGUNG
|
amal.net
|
|
puja service
|
|
Aulya Collection
|
|
Zona mandiri
|
|
MALACCA Pangkas
|
|
AYAHANDA baru
|
|
Ayah_Bunda
|
|
Habibi Swalayan
|
|
RM TAKANAJUO
|
|
Seulanga Taylor
|
|
SUPER WASH
|
|
FANTASI Collection’s
|
|
RadhiDa café
|
|
DARUSSALAM SWALAYAN
|
|
3.
Analisis Data
No.
|
Sampel Data
|
Pembahasan
|
Pembetulan
|
1.
|
REMAJA FOTO
COPY
|
Data tersebut salah karena penulisan nama toko yang
menggunakan bahasa asing yang sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia.
Berdasarkan kaidah EYD, kata yang sudah ada padanan
kata dalam bahasa Indonesia tidak lagi digunakan bahasa asingnya.
|
Fotokopi Remaja
|
2.
|
APOTIK MEDIKA
DARUSSALAM
|
Data tersebut salah karena adanya penggunaan kata apotik yang tidak sesuai dengan kata
baku. Berdasarkan kaidah diksi, kata baku apotik
adalah apotek.
|
Apotek Medika Darussalam
|
3.
|
Kemilau Ponsel
|
Data tersebut salah karena kata phone cell sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi ponsel. Berdasarkan kaidah EYD, kata
yang sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya tidak miring.
|
Kemilau Ponsel
|
4.
|
Monica Photo Copy
|
Data tersebut salah karena adanya penulisan nama toko
yang menggunakan bahasa asing. Kata yang sudah ada padanan kata dalam bahasa
Indonesia tidak menggunakan bahasa asingnya lagi.
Berdasarkan kaidah EYD, Kata photo copy diserap dalam bahasa Indonesia menjadi fotokopi.
|
Fotokopi Monica
|
5.
|
amal.net
|
Data tersebut salah karena adanya penggunaan tanda
titik (.) di antara kata amal dan net; kata net yang disingkat.
Berdasarkan kaidah EYD, tanda titik tidak digunakan dalam memisahkan nama
toko.
|
Internet Amal
|
6.
|
APOTIK SEHAT
AGUNG
|
Data tersebut salah karena adanya penulisan kata apotik yang tidak baku dan ditulis
dengan huruf i, seharusnya kata apotik ditulis
dengan huruf e menjadi apotek. Berdasarkan kaidah diksi,
penggunaan nama toko menggunakan kata baku.
|
APOTEK SEHAT
AGUNG
|
7.
|
puja service
|
Data tersebut
salah karena penulisan nama toko yang menggunakan bahasa asing yang sudah ada
kata padanannya dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan kaidah EYD, kata service sudah diserap dalam bahasa
Indonesia menjadi servis sehingga
tidak menggunakan bahasa asingnya lagi.
|
Servis Puja
|
8.
|
Aulya Collection
|
Data tersebut
salah karena penulisan nama toko yang menggunakan bahasa asing yang sudah ada
padanan katanya dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan kaidah EYD, kata collection sudah diserap dalam bahasa
Indonesia menjadi koleksi.
|
Koleksi Aulia
|
9.
|
Zona mandiri
|
Data tersebut salah karena penulisan kata mandiri yang dimiringkan, seharusnya
kata tersebut tidak perlu dimiringkan karena bukan istilah asing. Berdasarkan
kaidah EYD, kata yang bukan istilah asing tidak ditulis dengan huruf miring.
|
Zona Mandiri
|
10.
|
TOKO OBAT Khansa
|
Data tersebut salah karena kata toko obat tidak baku dan
sebaiknya diganti dengan kata apotek.
Berdasarkan kaidah diksi, dalam penulisan nama toko digunakan kata baku.
|
Apotek Khansa
|
11.
|
MALACCA Pangkas
|
Data tersebut salah karena penulisan nama toko yang
mengikuti kaidah penulisan bahasa asing. Berdasarkan kaidah EYD, penulisan
dalam bahasa Indonesia didahului dengan kata pangkas setelah itu baru kata Malacca.
|
Pangkas Malacca
|
12.
|
AYAHANDA baru
|
Data tersebut salah karena adanya penulisan kata baru yang ditulis dengan huruf kecil,
seharusnya kata baru ditulis dengan
huruf kapital semua mengikuti kata setelahnya. Berdasarkan kaidah EYD, kata
yang ditulis dengan huruf kapital maka semuanya juga kapital.
|
AYAHANDA BARU
|
13.
|
Ayah_Bunda
|
Data tersebut salah karena adanya penggunaan tanda underscore di antara kata ayah dan kata bunda. Berdasarkan kaidah EYD, penulisannya dipisah dengan kata dan.
|
Ayah dan Bunda
|
14.
|
Habibi Swalayan
|
Data tersebut salah karena penulisan nama toko yang
mengikuti kaidah penulisan bahasa asing. Berdasarkan kaidah EYD, penulisan
dalam bahasa Indonesia didahului dengan kata swalayan setelah itu baru kata Habibi.
|
Swalayan Habibi
|
15.
|
RM TAKANAJUO
|
Data tersebut salah karena adanya penulisan singkatan
yang tidak dipisah dengan tanda titik (.). Berdasarkan kaidah EYD, untuk
memisahkan nama singkatan menggunakan tanda titik (.).
|
R.M. TAKANAJUO
|
16.
|
Seulanga Taylor
|
Data tersebut salah karena adanya penggunaan bahasa
asing dalam penulisan nama toko. Berdasarkan kaidah EYD, kata taylor diubah menjadi penjahit karena dalam penggunaan
bahasa Indonesia penulisan bahasa
asing sebisa mungkin dihindarkan.
|
Penjahit Seulanga
|
17.
|
SUPER WASH
|
Data tersebut salah karena adanya penggunaan bahasa
asing dalam nama toko. Berdasarkan kaidah EYD, Super Wash diganti dengan Cuci
Super karena penggunaan bahasa asing yang sebaiknya ditulis dengan bahasa
Indonesia.
|
Cuci Super
|
18.
|
FANTASI Collection’s
|
Data tersebut
salah karena penulisan nama toko yang menggunakan bahasa asing yang sudah ada
padanan katanya dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan kaidah EYD, kata collection sudah diserap dalam bahasa
Indonesia menjadi koleksi.
|
Koleksi Fantasi
|
19.
|
RadhiDa café
|
Data tersebut salah karena penulisan nama toko yang
mengikuti kaidah penulisan bahasa asing. Berdasarkan kaidah EYD, penulisan
nama toko dalam bahasa Indonesia didahului dengan kata kafe setelah itu baru kata Radhida..
|
Kafe Radhida
|
20.
|
DARUSSALAM
SWALAYAN
|
Data tersebut salah karena penulisan nama toko yang
mengikuti kaidah penulisan bahasa asing. Berdasarkan kaidah EYD, penulisan
didahului dengan kata swalayan setelah
itu baru kata Darussalam.
|
Swalayan Darussalam
|
TABEL 3
ALTERNATIF PEMBETULAN
No
|
Data kesalahan
|
Alternatif Pembetulan
|
1.
|
REMAJA FOTO COPY
|
Fotokopi Remaja
|
2.
|
APOTIK MEDIKA
DARUSSALAM
|
Apotek Medika Darussalam
|
3.
|
Kemilau Ponsel
|
Kemilau Ponsel
|
4.
|
Monica Photo Copy
|
Fotokopi Monica
|
5.
|
amal.net
|
Internet Amal
|
6.
|
APOTIK SEHAT AGUNG
|
APOTEK SEHAT AGUNG
|
7.
|
puja service
|
Servis Puja
|
8.
|
Aulya Collection
|
Koleksi Aulia
|
9.
|
Zona mandiri
|
Zona Mandiri
|
10.
|
Mr. cell
|
Mr. Cell
|
11.
|
MALACCA Pangkas
|
Pangkas Malaca
|
12.
|
AYAHANDA baru
|
AYAHANDA BARU
|
13.
|
Ayah_Bunda
|
Ayah dan Bunda
|
14.
|
Habibi Swalayan
|
Swalayan Habibi
|
15.
|
RM TAKANAJUO
|
R.M. Takana Juo
|
16.
|
Seulanga Taylor
|
Penjahit Seulanga
|
17.
|
SUPER WASH
|
Cuci Super
|
18.
|
FANTASI Collection’s
|
Koleksi Fantasi
|
19.
|
RadhiDa café
|
Cafe Radhida
|
20.
|
DARUSSALAM SWALAYAN
|
Swalayan Darussalam
|
PENUTUP
5.1 Simpulan
Hasil penelitian yang kami lakukan dalam menganalisis kesalahan penulisan
bahasa Indonesia pada papan nama di Darussalam, Banda Aceh, masih banyak
terdapat kesalahan. Kesalahan-kesalahan itu meliputi aspek kesalahan EYD dan
Diksi. Kesalahan aspek EYD ada 27 dan aspek diksi ada 3. Kesalahan yang terjadi
dominannya adalah kesalahan aspek EYD.
5.2
Saran
Secara umum penelitian ini menunjukkan
masih tingginya tingkat kesalahan dalam menerapkan kaidah bahasa Indonesia yang
baik dan benar yang dilakukan dalam penulisan papan nam di Darussalam. Secara
umum kondisi tersebut disebabkan oleh keterbatasan kemampuan masing-masing
pemilik toko serta beberapa situasi kurang kondusif yang justru malah memicu
tingkat kesalahan tersebut. Ada dua saran yang direkomendasikan untuk mengatasi
persoalan tersebut antara lain: memperbaiki
kualitas penulisan papan nama toko yang sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan
bahasa Indonesia secara baik dan benar, dan adanya mekanisme kontrol secara periodik dari PEMDA
setempat terhadap persoalan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, dkk.
1992. 1001 Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Akademika Pressindo.
Azwardi. 2007.
Menulis Ilmiah. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala.
Depdiknas. 2008.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada.
Mustakim. 1992. Tanya Jawab Ejaan Bahasa Indonesia untuk
Umum. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Prediknas. 2009.
Ejaan Bahasa Yang Disempurnakan.
Yogyakarta: PT. Pustaka Timur.
Ramlan, M.dkk. Bahasa Indonesia yang Salah dan Benar.
Yogyakarta: Andi Offeset Yogyakarta.
Sugono, Dendy.
1997. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara.
Komentar
Posting Komentar